Saturday, 14 October 2017

HSN 2017, Dikemas Lebih Spetakuler Menuju Santri Mandiri NKRI Hebat



POLJATIM || Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2107 memasuki tahun ketiga. Tahun ini, sejumlah kalangan memeriahkan perayaan ini dengan beragam kegiatan. Untuk wilayah Ngawi perayaan HSN 2017 sesuai rencana awal digelar lebih semarak yang dikemas berbagai kegiatan. 

Inngam Ketua Panitia HSN 2017 Kabupaten Ngawi mengatakan, HSN sesuai tema yang diusung ‘Meneguhkan Peran Santri dalam Bela Negara, Menjaga Pancasila, dan NKRI’ akan disajikan kegiatan yang bisa memberikan inovasi dan inspirasi kepada para santri. Tentunya semua kegiatan HSN di Ngawi bisa memberikan makna universal dan dapat mempromosikan moderasi Islam (religious mederation) kepada masyarakat pada umumnya.

“Untuk HSN tahun ini memang beda banyak agenda yang digelar lebih spetakuler berbeda dari tahun sebelumnya. Intinya adalah HSN kali ini mengajarkan nasionalisme, hubbul wathon minal iman sekaligus mengajarkan bagaimana menjadi santri yang baik, di samping ajaran-ajaran Islam yang toleran dan dinamis,” terang Inngam Ketua Panitia HSN Kabupaten Ngawi.

Berikut 7 kegiatan sekaligus bentuk kemandirian santri Kabupaten Ngawi menyambut HSN 2017. Kegiatan pertama Jambore Santri Nusantara digelar tanggal 13-15 Oktober 2017 dilapangan Desa Teguhan, Kecamatan Paron, disusul Ziarah Makam Auliya dan Ulama Pejuang ngawi bersama Bupati Ngawi Budi Sulistyono pada 17 Oktober 2017. 

Selain itu, Bhakti Santri Untuk Negeri didalamnya ada kegiatan donor darah, pengobatan bekam dan santunan terhadap kaum dhuafa di LP Ma’arif NU Ngawi. Tidak sebatas itu, juga digelar Ijasah Kubro pada 19 Oktober 2017 berupa wawasan keilmuan pendiri NU hadratus Syaikh KH.Hasyim Asy’ari yang dibawakan oleh Al-Mujiz KH.Tuhri asal Bojonegoro di Masjid Baiturrahman Ngawi. 

“Puncak acaranya tetap pada 22 Oktober 2017 ditandai dengan apel para santri dan kirab. Dan sehari sebelumnya 21 Oktober bakal digelar fashion show santri putri plus bazaar di Pendopo Wedya Graha,” beber Inngam.

Sementara itu melalui via selular Bupati Ngawi Budi Sulistyono menegaskan HSN 2017 tidak lepas dari histori para ulama dan santri yang berkaitan langsung dengan perjuangan merebut kemerdekaan. Dimana pada 22 Oktober 1945 KH Hasyim Asyari mengeluarkan fatwa jihad bagi seluruh umat Islam, untuk ikut berperang melawan penjajah.

“Kami mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang telah menetapkan 22 Oktober sebagai hari santri sekaligus hari libur nasional. Mengapa harus ditetapkan hari santri tentunya sangat mendasar peran dari santri yang cukup besar terhadap bangsa ini,” pungkas Bupati Ngawi Budi Sulistyono. (pr)


EmoticonEmoticon