Monday, 6 August 2018

Modal Yakin, Anak Penjual Nasi Di Ngawi Lolos Secaba Polri


POLJATIM || NGAWI - Sabian Adani Saputra remaja 18 tahun putra pertama dari dua bersaudara dari pasangan dari Saputro Wiyantoro – Reni Sriwidyaningsih warga Jalan KH. Ahmad Dahlan Ngawi hidupnya bakal berubah 360 derajat. Meski dilahirkan dari kalangan ekonomi lemah dirinya kini tengah mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto, Jawa Timur. 

Kata Puput sapaan akrab Saputro Wiyantoro sejak awal dirinya cukup yakin dengan nasib buah hatinya bakal lolos seleksi sebagai Bintara Polri setelah proses pendaftaran di Polres Ngawi awal 2018. Meskipun satu sisi ujar Puput dengan blak-blakan istrinya Reni Sriwidyaningsih hanya berprofesi sebagai penjual nasi di kantin sekolah dasar tidak jauh dari rumahnya. 

"Alhamdulilah dengan modal doa dan keyakinan sejak awal mendaftar di Polres Ngawi anak saya (Sabian-red) dinyatakan lolos masuk Secaba tanpa uang sepeserpun. Padahal saya hanya seorang pengamen dan istri saya penjual nasi di kantin," terang Puput saat dijumpai awak media dirumahnya, Minggu, (05/08).
 
 
Tandas Puput, ia tetap yakin meskipun banyak yang orang mengatakan untuk jadi anggota Polri secara umum harus mengeluarkan banyak biaya. Atas kesabaran dan keyakinan tersebut pun terwujud setelah Sabian dinyatakan lolos dan berhak mengikuti pendidikan Secaba Polri.

Namanya masuk dalam daftar 600 siswa Diktuk Bintara di SPN Mojokerto angkatan 2018. Dan akan digembleng pendidikan kepolisian selama 7 bulan terhitung 4 Agustus 2018 dengan awal pendidikan Pembentukan Bintara Polri (Casis).

"Saya sempat menangis saat dengar kabar anak saya lulus. Karena selama tahap seleksi saya hanya mampu memberikan bekal semangat dan doa saja sama dia. Dalam hati saya bersyukur anak saya berhasil dan tidak akan susah seperti saya ini," Puput. 

Usaha anaknya lolos menjadi anggota Polri nol biaya tersebut bukan tanpa sebab. Sebelumnya kata Puput mendengarkan langsung sosialisasi tentang penerimaan anggota Polri tahun 2018 oleh Kabag Sumda Polres Ngawi Kompol Bahrun Nasikin. Saat itu adanya semacam sosialisasi yang bertemakan 'Sosialisasi Pembinaan Calon Polisi Gratis Di Polres Ngawi'.

"Padahal anak saya sudah mendaftar di AKIP (Akademi Ilmu Pemasyarakatan-red) namun lebih memilih mendaftar anggota Polri di Polres Ngawi. Nyata dari 187 pendaftar yang lolos hanya 17 orang termasuk si Sabian itu," ujar Puput dengan mata berkaca-kaca.

Sementara sekitar Januari 2018 lalu Kabag Sumda Kompol Bahrun Nasikin memberikan gambaran terkait pembinaan calon pendaftar Polisi tanpa biaya, agar meningkatkan animo masyarakat terkait pendaftaran calon Polisi lebih tinggi.  


Dia selalu menekankan bahwa Polri selalu mengedepankan prinsip dasar penerimaan anggota, dengan bersih, transparan, akuntabel, dan humanis (betah).


Sehingga praktik suap dan pungli dalam penerimaan calon anggota Polri tegas dilarang. Jika ada yang melanggar akan ditindak tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 


Kabag Sumda menjelaskan bahwa untuk para peserta sendiri mempersiapkan diri dengan baik. Harapannya mereka akan mampu bersaing secara positif. Sebab, kata dia, pelaksanaan seleksi anggota Polri murni dari kemampuan para peserta itu sendiri. Sehingga semua hasil ujian bisa langsung diketahui sesaat setelah ujian. (pr)



1 komentar

I’m so proud of you my brother and awesome sister in law.. congratulations sabian 🙏👏 all the best for you 🤗😘❤️ Allah blesses us❤️❤️


EmoticonEmoticon