POLJATIM || NGAWI - Maraknya isu penculikan anak yang
belakangan beredar di media sosial (medsos) membuat kalangan masyarakat resah.
Menanggapi kabar tersebut Kapolres Ngawi AKBP MB. Pranatal Hutajulu memastikan
informasi yang beredar cukup santer ditengah masyarakat adalah kabar bohong
atau hoax.
“Seperti yang saya sampaikan bahwa isu
penculikan anak di medsos itu adalah hoax dan tidak benar keberadaanya. Sebab,
Polri khususnya Polres Ngawi sejauh ini belum pernah menangani kasus penculikan
anak,” terang Kapolres Ngawi AKBP MB. Pranatal Hutajulu via telepon, Rabu,
(07/11/2018).
Ia menghimbau kepada masyarakat jangan
terlalu berlebihan menyikapi isu penculikan anak. Mengingat jika terpancing
akan isu tersebut akan terjebak dalam misi yang sengaja disebarkan oleh oknum
yang tidak bertanggungjawab itu sendiri. Karena mereka (oknum penyebar
hoax-red) menginginkan ada keresahan ditengah masyarakat.
“Tapi bukan berati terkait isu itu kita
tidak waspada. Maka harus dicermati sebaik mungkin akan kebenaran isu itu. Dan
pelaku penyebar hoax terkait isu penculikan anak diberbagai daerah sudah banyak
yang diproses hukum. Makanya masyarakat harus hati-hati jangan ikut-ikutan
menyebarkan kabar seperti itu,” ulasnya.
Menanggapi isu kasus dugaan penculikan
anak di Kecamatan Jogorogo ia pun membantah dengan keras. Tidak ada sama sekali
korban maupun pelaku dengan tujuan penculikan anak. Bahkan si terduga pelaku
sendiri sesuai hasil diagnosa dokter RSUD dr Soeroto memang mengalami gangguan
kejiwaan hingga membutuhkan perawatan.
“Hasil pemeriksaan dokter yang
bersangkutan itu mengalami gangguan jiwa ada surat keteranganya. Sedangkan yang
bersangkutan itu sendiri sekarang dirawat diruang khusus gangguan jiwa di rumah
sakit,” tutup Kapolres Ngawi. (pr)
EmoticonEmoticon