Poljatim || Bojonegoro
- Satuan Sabhara Polres Bojonegoro melalui Unit Polisi Pariwisata
memberikan tuor guide kepada wisatawan dari Kabupaten Kediri yang hendak
berwisata ke Kabupaten Bojonegoro pada hari Minggu (15/10/2017) pagi
tadi.
Peserta
rombongan yang berasal dari jamaah Nurul Falah Kota Kediri berjumlah 25
orang terdiri dari 12 jamaah pria dan 13 jamaah wanita dengan
menggunakan kendaraan bus, sedangkan untuk Polisi Pariwata sendiri
menggunakan kendaraan dari Unit Pam Obvit.
Dengan
dikawal 3 orang Polisi Pariwisata dari Satuan Sabhara Polres
Bojonegoro, kegiatan diawali dengan mengunjungi kebun buah belimbing
yang ada di Desa Ringinrejo Kecamatan Kalitidu, sebagai Tuor Guide,
Polisi Pariwisata harus bisa menjelaskan tempat lokasi pariwisata.
Dalam
penjelasannya, Polisi Pariwisata menjelaskan bahwa di agro wisata kebun
belimbing ini, para wisatawan dapat memetik sendiri buah belimbing yang
di inginkan dan masih tergatung di pohon.
"Bukan hanya buah belimbing saja yang di jual, tetapi juga terdapat
olahan dari buah belimbing seperti dodol, sirup dan kerupuk yang bahan
bakunya dari buah belimbing", terang Bripda Livea salah satu Polisi
Pariwisata yang turut mendampingi wisatawan dar Kediri.
Masih
dalam penjelasannya, Bripda Levia juga menambahkan bahwa kebun
belimbing ini menjadi destinasi para wisatawan lokal maupun luar daerah,
dimana luas kebun belimbing sekitar 20.4 Ha.
"Jelang Festival belimbing pada tanggal 11 November mendatang, pada area
perkebunan ini di adakan kegiatan setiap minggunya", imbuh Bripda
Levia.
Sementara
itu, menginjak pukul 10.00 WIB rombongan diajak ke lokasi wisata yang
lain yaitu di pengeboran minyak tradisional "Teksas Wonocolo" yang ada
di Kecamatan Kedewan. Dengan menempuh jarak yang hampir memakan waktu 1
jam 30 menit, rombongan sampai ditempat tujuan yaitu di pada pukul 11.30
WIB.
Di
lokasi wisata teksas Wonocolo kali ini yang bertindak sebagai tuor
guide adalah Bripda Dina, kepada rombongan Bripda Dina memberikan
penjelasan teksas Wonocolo.
Menurut Bripda Dina, Teksas Wonocolo adalah sebuah daerah di kecamatan
Kedewan Kabupaten Bojonegoro yang memiliki penambangan minyak yang masih
di kelola dengan cara tradisional.
Sementara
itu, kata teksas berasal dari sebuah kepanjangan yang artinya "tekat
selalu aman dan sejahtera".
"Kini Teksas Wonocolo menjadi lokasi wisata edukasi yang ada di
Bojonegoro", ucap Bripda Dina.
Setelah berswafoto sekitar dilokasi Teksas Wonocolo, selanjutnya pada
pukul 12.30 rombongan menuju ke Lesehan Ikan Bakar di Desa Klothok
Kecamatan Padangan untuk melaksanakan Ishoma dan menikmati potensi
wisata kuliner yang ada di Bojonegoro. Dengen menempuh waktu selama 1
jam, rombongan tiba di Klothok pada pukul 13.30 WIB.
Setelah
melaksanakan Ishoma, selanjutnya pada pukul 15.00 WIB Rombongan menuju
ke objek wisata berikutnya yaitu Kayangan Api yang ada di Desa
Sendangharjo Kecamatan Ngasem.
Dengan menempuh waktu satu jam, rombongan tiba pada pukul 16.00 WIB.
Sebagai giliran memberikan penjelasan sebagai tour guide, Bripka Rangga
menjeleskan mengengai wisata kayangan api. Kepada para wisatawan, Bripka
Rangga menjelaskan bahwa dilokasi kayangan api, wisatawan dapat melihat
api yang tidak pernah padam.
Kayangan
api merupakan sumber api abadi yang merupakan fenomena geologi berupa
gas alam yang keluar dari dalam tanah yang tersulut api.
"Dengan adanya hal tersebut, sehingga menciptakan api yang tak pernah
padam meskipun turun hujan", terang Bripka Rangga.
Setelah dari lokasi Kayangan Api di Kecamatan Ngasem, selanjutnya
rombongan Jamaah Nurul Falah kembali ke Kota Kediri pada pukul 17.00
WIB.
Kasat
Sabhara Polres Bojonegoro AKP Syabain Rahmad, SH mengungkapkan bahwa
seiring semekin dikenalnya potensi wisata yang ada di Kabupaten
Bojonegoro oleh wisatawan dari luar daerah Bojonegoro bahkan wisatawan
dari mancanegara, Polres Bojonegoro melalu Unit Polisi Pariwisata Satuan
Sabhara siap menjadi tour guide seperti yang saat telah dilaksanakan.
"Sebagai
pelayan, kami siap apabila diperlukan bantuan seperti menjadi tour
guide bagi wisatawan yang ingin berwisata di Kabupaten Bojonegoro",
ungkap Kasat Sabhara. (Yd)
EmoticonEmoticon